Elis Indrayanti
Departemen Oseanografi , Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 57 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Oceanography

Pengaruh Arus terhadap Sebaran Horizontal Suhu dan Salinitas pada 3 Kedalaman yang Berbeda di Perairan Samudera Hindia Bagian Selatan Pulau Jawa Sagita Difa Wardhani; Agus Anugroho Dwi Suryo; Warsito Atmodjo; Elis Indrayanti; Baskoro Rochaddi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.271 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i2.10972

Abstract

Perairan Samudera Hindia bagian Selatan Pulau Jawa merupakan perairan yang dinamis karena dipengaruhi oleh sistem monsun yang memicu sistem arus musim. Perubahan kecepatan arus dapat menyebabkan pergerakan lapisan pada permukaan laut yang membangkitkan pengadukan dan percampuran secara horizontal sehingga kecepatan dan arah arus merupakan salah satu faktor penting penyebaran suhu maupun salinitas pada kolom perairan. Keterkaitan yang kompleks antar parameter oseanografi di perairan Samudera Hindia bagian selatan Pulau Jawa terutama kondisi arus, angin, suhu, dan salinitas sangat menarik untuk diteliti dan dipelajari. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui pengaruh arus terhadap sebaran horizontal suhu dan salinitas pada mixed layer, thermocline/halocline, dan deep layer. Pada penelitian ini menggunakan data arus, suhu, dan salinitas bulanan (Januari 2014-Desember 2018) reanalysis dari Marine Copernicus. Data tersebut diolah menggunakan Interactive Data Language (IDL) dengan metode komposit dan korelasi pergrid. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa arus permukaan Musim Peralihan 2 bergerak paling kencang mencapai 0,266 m/s, dengan suhu permukaan terpanas yakni 30oC pada Musim Peralihan 1 dan kadar salinitas tertinggi berada pada lapisan dalam mencapai 34,8-34,875 psu terutama saat Musim Peralihan 1. Pengaruh arus terhadap sebaran horizontal suhu dan salinitas pada mixed layer, thermocline/halocline, dan deep layer cukup lemah yang dibuktikan dengan semakin kencang arus maka nilai suhu belum tentu rendah dan nilai salinitas tinggi.
Pola Arus Perairan Kemujan, Karimunjawa Pada Musim Peralihan II Dengan Menggunakan Model Delft3D Rahmat Yolansyah Putra; Elis Indrayanti; Dwi Haryo Ismunarti; Gentur Handoyo; Aris Ismanto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 3 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.865 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i3.12141

Abstract

Pulau Kemujan adalah salah satu dari 27 gugusan pulau pada Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara yang ditetapkan sebagai zona pemanfaatan pengelolaan masyarakat sebagai kawasan budidaya. Arus adalah gerakan massa air umum yang terjadi di seluruh lautan, pola dari arus laut akan sangat mempengaruhi pola distribusi unsur hara , padatan tersuspensi dan parameter fisika dan kimia. Pemahaman mengenai pola arus penting bagi suatu perairan sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola arus Perairan Kemujan, Karimunjawa pada musim peralihan II dengan menggunakan model Delft3D. Modul  hydrodynamic flow digunakan untuk memodelkan arah dan kecepatan arus laut, selanjutnya hasil dari model diverifikasi dengan data hasil pengukuran lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakan arus Perairan Kemujan, Karimunjawa pada musim peralihan II cenderung  memiliki pola arus yang bergerak ke dua arah (bi-directional) dengan arah arus dominan yakni pada saat pasang mengarah ke timur dan pada saat surut mengarah ke barat. Kecepatan maksimum rata-rata pada kondisi pasang purnama (spring tide) pada bulan September memiliki nilai 0.0505 m/s, bulan Oktober 0.0526 m/s dan bulan November 0.0564 m/s, dimana memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan kondisi pasang perbani (neap tide) yakni pada bulan September memiliki nilai 0.0475 m/s, bulan Oktober 0.0498 m/s dan bulan November 0.0523 m/s. Arus yang terdapat pada perairan pulau Kemujan cenderung didominasi oleh arus pasang surut.
Pemodelan Perubahan Dasar Perairan (Bed Level Change) Di Perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Andi Dwi Pramulya; Indra Budi Prasetyawan; Alfi Satriadi; Elis Indrayanti; Aris Ismanto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1134.601 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i1.6877

Abstract

Endapan sedimen yang terakumulasi dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan di perairan pelabuhan. Pelabuhan Tanjung Emas merupakan pelabuhan yang mengalami pertumbuhan yang begitu pesat, namun pada alur pelayaran mengalami pendangkalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola arus, sebaran jenis sedimen dasar, dan perubahan dasar perairan berdasarkan hasil model. Simulasi pemodelan arus dan pemodelan transport sedimen dilakukan selama 30 hari. Pemodelan arus menggunakan software Mike21 Flow Model FM Hydrodinamic untuk mengetahui arah dan kecepatan arus pada daerah kajian. Simulasi pemodelan transpor sedimen menggunakan program Mike21 Flow Model FM Sand Transport untuk mengetahui pola transport sedimen di daerah kajian, dan mengetahui perubahan dasar perairan (bed level change). Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan penentuan lokasi pengambilan sampel sedimen menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil pengolahan World Current menunjukkan arus dominan adalah arus residu. Kecepatan rata–rata arus bervariasi antara 3,32 – 3,99 cm/s. Berdasarkan hasil model arah arus dominan dari barat menuju ke timur laut dengan kecepatan maksimum lebih dari 0,114 m/s. Nilai verifikasi dengan metode CF sebesar 1,19 – 1,55 dikategorikan bagus. Analisa ukuran butir sedimen dasar yang ditemukan berupa Pasir, Lanau pasiran dan Lanau. Ukuran butir sedimen dasar dominan di perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang lanau. Hasil model perubahan dasar perairan menunjukan pengendapan sedimen di sepanjang garis pantai dan erosi terjadi di daerah laut.  
Sebaran Konsentrasi Fosfat di Muara Sungai Sengkarang dengan Pendekatan Model Matematika 2 Dimensi Talitha Rahma Damayanti; Aris Ismanto; Elis Indrayanti; Muhammad Zainuri; Lilik Maslukah
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.12691

Abstract

Sungai Sengkarang merupakan salah satu sungai terbesar di Kabupaten Pekalongan yang alirannya membawa limbah rumah tangga maupun limbah industri dari aktivitas warga sekitar. Limbah tersebut banyak berkontribusi terhadap masukan nutrien ke dalam perairan, salah satunya adalah fosfat. Di perairan muara, fosfat akan didistribusikan oleh pengaruh pasang surut. Kondisi tersebut mengakibatkan kenaikan konsentrasi fosfat dimana fosfat merupakan salah satu unsur yang memberikan efek terhadap kesuburan perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa model pola sebaran konsentrasi fosfat di muara Sungai Sengkarang oleh pengaruh arus pasang dan surut menggunakan pendekatan model matematika 2 dimensi. Penelitian ini dibagi dalam dua proses pengolahan data yaitu tahap pengambilan sampel lapangan dan pemodelan menggunakan software Delft3D. Tahap pemodelan distribusi fosfat menggunakan modul hidrodinamika flow untuk memodelkan arah dan kecepatan arus laut, kemudian dilanjutkan simulasi model sebaran fosfat. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi fosfat di Muara Sungai Sengkarang memiliki range nilai antara 2,9x10-3 – 3,9 x 10-3 mg/L. Pola sebaran konsentrasi fosfat searah dengan pergerakan pola arus yang terjadi di perairan baik pada kondisi pasang maupun surut.
Model Fisik Pengaruh Armour Cylinder Concrete pada Vertical Breakwater Terhadap Koefisien Refleksi Gelombang A Aziz Alfani; Denny Nugroho Sugianto; Elis Indrayanti; Dwi Haryo Ismunarti; Rikha Widiaratih
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.12929

Abstract

Vertical Breakwater merupakan salah satu bangunan pantai yang dapat digunakan untuk melindungi pantai dari erosi maupun abrasi. Vertical breakwater sering kali mengalami kerusakan dan kegagalan struktur yang disebabkan oleh hantaman gelombang yang mengenai bangunan sehingga perlu ditambahkannya lapisan armour, salah satunya cylinder concrete. Lapisan armour cylinder concrete merupakan salah satu inovasi lapisan pelindung yang mempunyai beberapa kelebihan yaitu proses pembuatan dan perencanan mudah dan cepat dan dapat mengurangi koefisien refleksi didepan breakwater sehingga dapat menjaga struktur breakwater. Uji model fisik dilakukan untuk mengetahui pengaruh armour cylinder concrete terhadap koefisien refleksi gelombang (Kr). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh diberikannya armour terhadap koefisien refleksi gelombang, Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode eksperimental dimana penelitian dilakukan dalam skala laboratorium yaitu menggunakan skala 1:30 dengan gelombang yang dibangkitkan jenis gelombang regular. Pengambilan data dilakukan pada wave flume dengan menggunaan variasi kedalaman air (d) dan periode gelombang(T). Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu panjang gelombang (L), tinggi gelombang datang (Hi), kecuraman gelombang (Hi/L). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil berupa perbandingan pengaruh diberikannya lapisan armour cylinder concrete terhadap koefisien refleksi gelombang. Penambahan lapisan armour cylinder concrete mengakibatkan perubahan kondisi gelombang didepan breakwater yaitu gelombang mengalami perubahan kecepatan, panjang dan kecuraman gelombang sehingga mengakibatkan penurunan tinggi gelombang refleksi dan berakibat pada penurunan koefisien refleksi yang dihasilkan. Lapisan armour mampu meredam koefisien refleksi terbaik yaitu sebesar 33% dan redaman terendah sebesar 18%.  Efektivitas redaman koefisien refleksi oleh armour cylinder concrete akan semakin menurun dengan berkurangnya periode gelombang (T) dan meningkatnya kedalaman perairan (d). Lapisan armour cylinder concrete dapat digunakan untuk melindungi stuktur dari vertical breakwater dengan meredam koefisien refleksi gelombang akan tetapi kestabilan lapisan armour perlu dilakukan penelitian selanjutnya.
Studi Pengaruh Longshore Current terhadap Abrasi di Pantai Moro, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah Wita Melisa; Hariyadi Hariyadi; Sugeng Widada; Elis Indrayanti; Denny Nugroho Sugianto; Dwi Haryo Ismunarti; Muh Yusuf
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2597.128 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i4.8530

Abstract

Gelombang yang berasal dari laut dalam akan merambat menuju perairan dangkal dan mengalami perubahan, salah satunya membentuk gelombang pecah yang dipengaruhi oleh berkurangnya kedalaman. Gelombang pecah yang membentuk sudut terhadap garis pantai akan menimbulkan longshore current (arus sejajar pantai). Longshore current akan mengakibatkan tertranspornya sedimen di sepanjang pantai yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi atau sedimentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui pengaruh longshore current terhadap  abrasi yang terjadi di Pantai Moro. Materi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan yaitu tinggi dan periode gelombang lapangan dan sedimen dasar. Sedangkan data sekunder menggunakan data angin ECMWF selama 10 tahun, Citra Landsat 7 dan 8, data debit sungai dan data pasang surut. Penentuan pengukuran gelombang lapangan dan lokasi sampel sedimen menggunakan metode purposive sampling. Untuk meramalkan tinggi dan periode gelombang pada setiap musimnya menggunkan metode SMB (Svendrup Munk Metode Bretchheider), dan untuk menghitung laju abrasi menggunakan metode DSAS. (Digital Shoreline Analysis System). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan  kecepatan longshore current pada musim barat sebesar 1,25038 m/s, pada musim peralihan 1 sebesar 0.71639 m/s, pada musim timur sebesar 1,08519 m/s, dan pada musim peralihan 2 sebesar 1,00732 m/s, yang menyebabkan abrasi dari tahun 2015-2016 seluas 7,29 ha. The waves which moves from deep sea into shallow water then changed into breaking waves that affected by decrease of the depth. The angel made from breaking waves towards coastline will be formed into longshore current. Longshore current caused sediment transported along the coast, this situation caused abration or sedimentation. The aim of this research was to determine the effect of longshore current towards abration in Pantai Moro. This research using both of primary and secondary data. In primary data, using wave height, period weight, and bed sediment. In secondary data, using ECMWF for wind data among 10 years, Landsat Imagery 7 and 8, river discharged, also tidal data. This research using purpose sampling method. Svendrup Munk Metode Bretchheider (SMB) method used to predict wave height and waves periode in every season, and Digital Shoreline Analysis System (DSAS) used to calculate the abration rate. The result showed the speed of longshore current in the west season was 1,25038 m/s, in the transition season 1 was 0.71639 m/s, in the east season was 1,08519 m/s, and in the transition season 2 was 1,00732 m/s, which causes abrasion from 2015-2016 an area of 7,92 ha. 
Simulasi Pola Sebaran Logam Berat Tembaga (Cu) di Perairan Kota Pekalongan Osen Faber Romario Tampubolon; Aris Ismanto; Agus Anugroho Dwi Suryoputro; Muslim Muslim; Elis Indrayanti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3708.937 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i2.11164

Abstract

Logam tembaga (Cu) banyak digunakan dalam proses produksi suatu industri baik sebagai bahan baku, katalisator ataupun bahan utama. Logam Cu termasuk ke dalam kelompok logam essensial, karena padakonsentrasi yang rendah dibutuhkan oleh organisme. Namun demikian, pada konsentrasi tinggi logam Cu ini akan mempunyai sifat toksik. Keberadaan logam dari industri akan mencemari lingkungan perairan, termasuk perairan laut. Kota Pekalongan merupakan salah satu sentra industri tekstil (Batik). Selama proses pembuatan batik ini dapat menghasilkan limbah, logam Cu. Logam Cu dari daerah indutri akan terbawa oleh aliran air sungai atau run off daratan dan menuju ke perairan laut. Selama berada di perairan laut, logam ini akan mengalami distribusi dan pengenceran oleh arus laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi sebaran Cu di Perairan Kota Pekalongan serta simulasi distribusinya dengan pendekatan model matematika dua dimensi. Tahap pemodelan distribusi Cu menggunakan pemodelan hidrodinamika  untuk memprediksi arah dan kecepatan arus laut serta dilanjutkan modul transport untuk memodelkan distribusi Cu. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi Cu di perairan Kota Pekalongan berkisar antara 0,011 – 0,007 mg/l. Simulasi persebaran Cu di Perairan Kota Pekalongan pada musim timur menunjukan bahwa pola persebaran menuju ke arah Barat.
Pengaruh Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 Terhadap Pasang Surut, Studi Kasus: Semarang, Jawa Tengah Shastya Addienda Puspitasari; Warsito Atmodjo; Widodo Setiyo Pranowo; Elis Indrayanti; Gentur Handoyo
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.12684

Abstract

Pasang surut dibangkitkan secara primer oleh gaya gravitasi antara bumi dengan bulan dan matahari. Matahari berperan penting dalam membangkitkan pasang surut air laut. maka dari itu, pengaruh gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 terhadap pasang surut di analisis dari stasiun pengukur pasang surut dengan interval waktu satu jam dari Badan Informasi Geospasial. Perairan Semarang (Jawa Tengah) dipilih untuk mengamati dampak gerhana matahari cincin yang merupakan jalur lintas tidak langsung dari gerhana matahari cincin. Data pasang surut diolah dengan dua metode yaitu metode admiralty dan metode least square selama 2 periode untuk membandingkan data elevasi pada periode sebelum terjadinya gerhana matahari cincin yaitu tanggal 11 November 2019 – 10 Desember 2019 dan periode saat terjadinya gerhana matahari cincin yaitu tanggal 11 Desember 2019 – 09 Januari 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen pembangkit pasang surut saat terjadi gerhana matahari cincin adalah komponen J1 dengan nilai signifikan senilai 0.865 ; ETA2 dengan nilai signifikan senilai 0.024 ; 3MK7 dengan nilai signifikan senilai 0,087 ; M8 memiliki nilai signifikan senilai 0,021. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat gerhana matahari berpengaruh terhadap elevasi kedudukan muka laut dengan nilai signifikan sebesar 0.012 dan pengaruh terhadap nilai formzahl dengan nilai signifikan sebesar 0.02 dimana H0 < 0.025.
Studi Elevasi Dasar Perairan untuk Penentuan Lantai Dermaga Pelabuhan di Pelabuhan TPI Wonokerto Kabupaten Pekalongan Samudera Adi Bramastya; Jarot Marwoto; Purwanto Purwanto; Warsito Atmodjo; Elis Indrayanti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.12142

Abstract

Wilayah Kabupaten Pekalongan secara administratif berbatasan dengan Sebelah Utara Kota Pekalongan dan Laut Jawa. Wilayah Kabupaten Pekalongan merupakan tempat berbagai aktivitas salah satunya aktifitas pelabuhan perikanan. Perlu dilakukannya revitalisasi pelabuhan dari analisis pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasang surut, meramalkan pasang surut 5 tahun kedepan , analisis kedalaman kolam pelabuhan, dan analisis ketinggian lantai dermaga. Data yang diambil adalah data kedalaman dan data pasang surut realtime 15 piantan untuk mengetahui tipe pasang surut dan peramalan pasang surut sedangkan untuk mengetahui kondisi kolam pelabuhan dan lantai dermaga menggunakan data pasang surut yang telah diolah. Analisa pasang surut menggunakan metode Admiralty dan Worldtide diperoleh tipe pasang surut di perairan TPI Wonokerto yaitu campuran condong harian tunggal dan peramalan selama 5 tahun kedepan. Analisis kolam pelabuhan menggunakan perhitungan LLWL didapatkan nilai sebesar 2,05 m untuk kapal 10 GT dan dinyatakan layak untuk kapal bersandar. Sedangkan untuk lantai dermaga diperoleh jeda antara HHWL dan lantai dermaga sebesar 33 cm untuk metode Admiralty dan 26 cm untuk metode Worldtide sehingga dapat dikatan dermaga tersebut layak untuk tempat bersandar kapal.  
Karakteristik Mikroplastik Di Perairan Pulau Tengah, Karimunjawa Salsabila Salsabila; Elis Indrayanti; Rikha Widiaratih
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 4 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i4.15420

Abstract

Abstrak Mikroplastik merupakan partikel plastik berukuran mikro (<5 mm). Ukurannya yang kecil dan ketahanannya yang lama menyebabkan mikroplastik berbahaya jika terakumulasi di dalam tubuh makhluk hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan karakteristik mikroplastik yang berada di Pulau Tengah, Karimunjawa. Sampel mikroplastik diambil pada 12 April 2021 di 4 stasiun. Sampel air laut diambil menggunakan plankton net dan diukur parameter fisika dan kimianya. Sampel kemudian dilarutkan dalam larutan etanol 96%, H2O2 30%, selanjutnya disaring menggunakan vacuum pump untuk didapatkan partikel mikroplastik. Partikel mikroplastik diamati kelimpahan dan bentuknya menggunakan mikroskop stereo, lalu dianalisis jenis polimernya dengan alat FTIR. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan total mikroplastik yang terdapat di perairan Pulau Tengah sebesar 142,44 partikel/m3. Jenis mikroplastik dalam sampel air laut adalah fiber, fragment, film, dan pellets. Warna mikroplastik yang ditemukan adalah hitam, biru, merah, cokelat, kuning, tranparant, dan hijau. Hasil Uji FT-IR jenis polimer mikroplastik yang ditemukan adalah Nitril, HDPE, LDPE, PVA, dan  PP. Mikroplastik berbentuk fragmen paling banyak ditemukan di semua stasiun, dengan kelimpahan 90,3 partikel/m3 dan mikroplastik berwarna hitam paling banyak ditemukan, dengan kelimpahan 74,1 partikel/m3. Mikroplastik yang berada di Perairan Pulau Tengah memiliki potensi untuk mengkontaminasi terumbu karang yang berada di sekitar perairan tersebut.Kata kunci : Pulau Tengah, Mikroplastik, Kelimpahan, FTIRAbstractMicroplastics are micro-sized plastic particles (<5 mm). Its small size and long durability make microplastics dangerous if they accumulate in the body of living things. The purpose of this study was to identify the characteristics of microplastics in Central Island, Karimunjawa. Microplastic samples were taken on April 12, 2021 at 4 stations. Sea air samples were taken using a plankton net and measured physical and chemical parameters. The sample was then dissolved in 96% ethanol solution, 30% H2O2, then filtered using a vacuum pump to obtain microplastic particles. Microplastic particles were observed and their shape using a stereo microscope, then the type of polymer was analyzed by means of FTIR. The results showed that the total microplastic found in the waters of Central Island was 142.44 particles/m3. The types of microplastics in seawater samples are fiber, fragment, film, and pellet. The colors of the microplastics found were black, blue, red, brown, yellow, transparent, and green. The results of the FT-IR test of the types of microplastic polymers found were Nitrile, HDPE, LDPE, PVA, and PP. Microplastics in the form of fragments were found at all stations, with 90.3 particles/m3 and black microplastics were the most commonly found, with 74.1 particles/m3. Microplastics in Central Island waters have the potential to contaminate coral reefs around these waters.Keywords : Central Island, Microplastics, Abundance, FTIR
Co-Authors A Aziz Alfani Aditya Dendy Pratama Agus Trianto Alfi Satriadi Althaf Zhafran Haidar Ambariyanto Ambariyanto Andi Dwi Pramulya Anindya Wirasatriya Anugerah Cahyo Yudianto Argian Nisyar Amirullah Aris Ismanto Ayu Charismawaty Ayuk Milasari Azis Rifai Aziz Rifai Aziz Rifai Baskoro Rochaddi Bayu Munandar Dayat Afrianto, Dayat Denny Nugroho Sugianto Dhany Ajiperwata Diah P Wijayanti Diah Permata W Diah Permata Wijayanti Diah Permata Wijayanti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Endianto Arief Prabowo Fajar Purnomo Farid Muldiyatno Fie&#039;ulya Yusro Ramadlanie Gentur Handoyo Gentur Handoyo Gentur Handoyo Gerdha Muhamad Yogaswara, Gerdha Muhamad Haidar, Althaf Zhafran Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Hendry Siagian Hendry Syahputra Ropinus Siagian Hendry Syahputra Ropinus Siagian Herni Cahayani Sidabutar Heryoso Setiyono Heryoso Setiyono Indra Budi Prasetyawan Indra Budi Prasetyawan Intan Meilistya R. R Irene Ulsadriatny Jarot Marwoto Jejen Jenhar Hidayat Kidung Baskara Widhi Komang Mustiawan Komaria Fahmi Lilik Maslukah Ludy Cahya Permadi, Ludy Cahya Lusi Swastika Dewi Maria Kurniawati Lena Liwun Metrio Swandiko Mochamad Iqbal Herwata Putra, Mochamad Iqbal Muh Yusuf Muh. Yusuf Muhammad Zainuri Muhammad Zainuri Muslim Muslim Nico Tri Wibowo Nugroho Agus D Nugroho Priyo Cahyanto Osen Faber Romario Tampubolon Petrus Subardjo Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Rachmawatie, Rifka Pramesti Asa Rahardjo Djati Rahmat Yolansyah Putra Restu Wardani Restu Wardani Restu Wardani Rifka Pramesti Asa Rachmawatie Rikha Widiaratih Safitri Dwi Rahayu Sagita Difa Wardhani Salsabila Salsabila Samudera Adi Bramastya Shastya Addienda Puspitasari Sri Sedjati Sri Yulina Wulandari Stephanus Budiono Subagiyo Subagiyo Sugeng Widada Talitha Rahma Damayanti Tarhadi Tarhadi Taufix Rudy Pratama Wahyu Budi Setyawan Wandi Febrian Asri Warsito Atmodjo Widodo S Pranowo Widodo S Pranowo Widodo S. Pranowo Widodo Setiyo Pranowo Wita Melisa Yoga Adhiatma Yuyun Kurnia Sari